Australia mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan melakukan penyelidikan parlementer untuk meneliti dampak negatif dari platform media sosial, dengan mengatakan bahwa platform tersebut memiliki jangkauan dan kontrol yang signifikan atas apa yang dilihat orang Australia secara online, dengan hampir tidak ada pengawasan.
Pemerintah telah mengkritik platform media sosial karena lambat dalam menghapus kiriman-kiriman kekerasan dan mencari lebih banyak pengawasan atas konten yang diposting di Facebook milik Meta (META.O), TikTok milik ByteDance, dan X milik Elon Musk.
"Di berbagai isu, apakah itu masalah kekerasan dalam rumah tangga, apakah itu radikalisasi generasi muda kita, di berbagai bidang, sesuatu yang terus muncul berulang kali adalah peran media sosial," kata Perdana Menteri Anthony Albanese kepada wartawan.
"(Mereka) bisa sangat positif tetapi juga bisa memiliki pengaruh negatif yang ada."
Pemerintahan Partai Buruh Albanese sudah dalam pertempuran hukum dengan X milik Musk atas perintah regulasi yang meminta platform tersebut untuk menghapus video serangan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asyur di Sydney bulan lalu.
Pemerintah mengatakan masih menentukan syarat dan cakupan dari penyelidikan tersebut dan tidak menyebutkan siapa yang akan diminta untuk memberikan kesaksian. Beberapa penyelidikan parlementer Australia memiliki wewenang untuk memanggil individu untuk dihadirkan dalam dengar pendapat.
@ISIDEWITH2mos2MO